Berita Utama

Muhammad Noor (kin0y)

Video Layanan Klasikal Bimbingan Konseling

1. Kehidupan Setelah SMA

    Klik Link https://youtu.be/V2DjbVGNdMo

2. Alternatif Setelah Lulus SMA

    Klik Link https://youtu.be/TLMUIY-StjY

3. Meningkatkan Motivasi Belajar

    Klik Link https://youtu.be/Bvop789ABYw

 

APAKAH BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH?

Bimbingan dan konseling di sekolah diselenggarakan untuk memfasilitasi perkembangan siswa agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya atau mencapai perkembangan secara optimal. Fasilitasi dimaksudkan sebagai upaya memperlancar proses perkembangan siswa, karena secara kodrati setiap manusia berpotensi tumbuh dan berkembang untuk mencapai kemandirian secara  optimal.

Bimbingan dan konseling menggunakan paradigma perkembangan individu, yang menekankan pada upaya mengembangkan potensi-potensi positif individu. Semua siswa berhak mendapatkan layanan bimbingan dan konseling agar potensinya berkembang dan teraktualisasi secara positif. Meskipun demikian, paradigma perkembangan tidak mengabaikan layanan-layanan yang berorientasi pada pencegahan timbulnya masalah (preventif) dan pengentasan masalah (kuratif).

Upaya mewujudkan potensi peserta siswa menjadi kompetensi dan prestasi hidup memerlukan sistem layanan pendidikan integratif. Kompetensi hidup ditumbuhkan secara isi-mengisi atau komplementer antara guru bimbingan dan konseling atau konselor dengan guru mata pelajaran dalam satuan pendidikan. Setiap siswa memiliki potensi (kecerdasan, bakat, minat, kepribadian, kondisi fisik), latar belakang keluarga, serta pengalaman belajar yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan siswa memerlukan layanan pengembangan yang berbeda-beda pula.

Perkembangan siswa tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah perubahan. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup warga masyarakat, termasuk siswa.

Pada dasarnya siswa SMA memiliki kemampuan menyesuaikan diri, baik dengan diri sendiri maupun lingkungan Proses penyesuaian diri akan optimal jika difasilitasi oleh pendidik, termasuk guru bimbingan dan konseling atau konselor. Penyesuaian diri yang optimal mendorong siswa mampu menghadapi masalah-masalah pribadi, sosial,belajar dan karir.

Kondisi lingkungan yang kurang sehat, maraknya tayangan pornografi dan pornoaksi di televisi dan Video Compact Disk (VCD) atau Digital Video Disk (DVD), penyalahgunaan alat kontrasepsi dan obat-obat terlarang, ketidak harmonisan kehidupan keluarga, dan dekadensi moral orang dewasa sangat mempengaruhi pola perilaku atau gaya hidup siswa. Perilaku bermasalah seperti: pelanggaran tata tertib sekolah, tawuran antar siswa, tindak kekerasan (bullying), meminum minuman keras, menjadi pecandu narkoba atau NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya) dan pergaulan bebas (free sex) merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan norma kehidupan berbangsa yang beradab.

Youtube Smama
Kegiatan Jumat bersih pada SMA Negeri 1 Martapura, 25 Oktober 2019
Youtube Smama

00:05:39
Views: 927
Youtube Smama

Youtube Smama

00:10:33
Views: 164
Youtube Smama

Youtube Smama

00:08:48
Views: 204
Youtube Smama

Youtube Smama

00:19:51
Views: 438
Youtube Smama

Youtube Smama

00:03:28
Views: 574
Youtube Smama

GALERI VIDEO SMAMA

 

 

 

Membimbing