Berita Utama

ADAPTASI GURU TERHADAP KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PERUBAHAN ZAMAN

Karya: Norbaiti Ilhamiah, S.Pd.

Kemajuan teknologi memunculkan berbagai dampak pada manusia. Sebagai pengguna teknologi tersebut manusia adalah satu entitas yang kompleks, apalagi satu komunitas, dan lebih lagi jika berbagai komunitas. Semakin kompleks manusia, maka semakin banyak masalah yang muncul. Kemajuan ini membawa kehidupan manusia pada kemajuan beradaban pula. Namun, semakin kompleks sesuatu maka akan semakin banyak pula permasalahnnya.   Permasalahan   yang   muncul   akibat   dari kemajuan teknologi di antaranya krisis ekonomi global, pemanasan global, terorisme, rasisme, penyalahgunaan narkoba, perdagangan manusia, mengaburnya kebudayaan, krisis iklim, dan masih banyak lagi masalah lain.

Peradaban manusia dewasa ini adalah buah dari konsep kebudayaan yang dirancang oleh pemikir-pemikir zaman dahulu. Hal ini sangat berkaitan dengan lembaga pendidikan, dengan berbagai bentuk. Jika lembaga pendidikan diberi konteks  zaman  sekarang, maka yang terlintas dalam benak kita semua tentu pendidikan formal seperti sekolah-sekolah negeri atau swasta, serta kampus-kampus yang sekarang jumlahnya sudah sangat banyak di seluruh Indonesia. Berkaitan dengan hal ini, pendidikan dapat dikatakan sebagai solusi dari masalah yang muncul seiring dengan kemajuan teknologi. Hal ini bukan tanpa sebab, pendidikan dianggap lebih mampu untuk membentuk manusia saat ini. Namun, manusia dapat dibentuk dengan mudah oleh lembaga pendidikan. Hal ini dapat dimasukan pada pengecualian jika terjadi.

Guru sebagai roda penggerak lembaga pendidikan memiliki peran paling vital pada konteks membentuk manusia, dalam hal ini siswa. Oleh karena itu, peran guru akan memberi dampak besar pada pembentukan karakter setiap individu yang mengenyam pendidikan. Pada abad ini guru harus menghadapi masyarakat dengan beragam budaya. Hal ini mengharuskan guru memiliki kemampuan terhadap beragam budaya agar tidak salah mengerti. Selain itu, kurikulum sekarang memaksa guru memberi pembelajaran bermakna, aktif, berpandangan luas, serta kelengkapan administrasi yang harus dipenuhi oleh guru. Tugas ini menjadi semakin rumit ketika ihwal perut belum tuntas benar. Dengan semua permasalahan tersebut, peran vital ini menjadi rapuh dan diharuskan kuat oleh keadaan.

Profesionalitas guru dituntut untuk menghadapi tantangan kemajuan peradaban yang sangat kompleks. Dalam hal ini, guru harus memiliki kepribadian yang matang dan adaptif terhadap perkembangan, terampil dalam membangkitkan motivasi belajar siswa bahkan dengan perubahan zaman yang terjadi. Belum lagi mengenai keilmuan yang menjadi bidang guru yang bersangkutan, hal ini sudah selayaknya untuk dikuasai. Mengingat setiap persoalan yang muncul diakibatkan oleh kemajuan teknologi dan perubahan zaman, maka peran guru salah satunya adalah menyiapkan siswa untuk dapat beradaptasi, tetapi tidak melupakan kebudayaan yang membesarkannya.

Indonesia, sebagai negara dengan kebudayaan yang beragam tentu terdampak oleh kemajuan teknologi. Nilai-nilai kebudayaan yang bersinggungan dengan globalisasi harus disikapi dengan bijak oleh setiap warga negara Indonesia termasuk siswa yang sedang duduk di bangku pemdidikan.

Efek globalisasi yang bisa dilihat saat ini adalah kemerosotan moral anak, mengaburnya nilai- nilai kebudayaan, serta persoalan lain yang tidak kalah menarik untuk dibicarakan. Oleh karena itu, guru dituntut untuk terus meningkatkan profesionalitasnya agar mutu pendidikan dapat membaik dan terus lebih baik dalam menghadapi tantangan zaman.

Agama dan Tantangan Zaman

(Kolaborasi Antara Peran Orang Tua dan Guru dalam Penanaman Nilai-nilai Religius)

 Oleh

Hadi Priadi

 

            Agama merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena agama merupakan pedoman bagi manusia dalam menjalani kehidupan. Melalui agama manusia menjadi tahu mengenai konsep baik dan buruk atau benar dan salah. Agama sebagai pedoman hidup, peraturan, undang-undang, dan landasan bagi manusia dalam melakukan berbagai macam tindakan. Oleh karena itu, setiap manusia harus memiliki agama dikarenakan agama sangatlah berpengaruh terhadap kehidupan yang dijalani oleh setiap manusia.

            Seiring dengan perkembangan zaman, agama dirasa seperti hal yang sangat sepele dan dianggap tidak ada sangkut pautnya dengan hidup dan kehidupan. Tidak sedikit yang menganggap bahwa agama yang khususnya agama Islam hanyalah urusan para ulama, kiyai, ustadz, dan guru-guru agama. Padahal agama merupakan kewajiban setiap manusia yang menyatakan keislaman dengan mengucap dua kalimat syahadat dan menyatakan keimanan dengan mempercayai rukun iman yang enam. Artinya, amanah dan tanggung jawab dalam urusan agama Islam tidak hanya dibebankan kepada para ahli agama dan tokoh agama saja, juga kepada setiap muslim.

            Zaman sekarang yang serba canggih dan digital ini tidak hanya ilmu pengetahuan saja yang mudah diakses dalam kehidupan, tetapi juga pengaruh-pengaruh negatif yang dalam sekejap menyebar di setiap lini kehidupan. Perilaku negatif dianggap sebagai kehidupan kekinian dan perilaku positif dianggap sebagai sesuatu yang ketinggalan zaman. Inilah zaman saat ini, di samping banyaknya kemudahan yang didapat juga menjadi hal yang harus dikhawatirkan oleh orang tua dan guru.

            Diperlukan kerja sama yang kokoh antara orang tua peserta didik dan guru untuk menginternalisasikan nilai-nilai keislaman dan keimanan. Orang tua tidak bisa menyerahkan pendidikan sepenuhnya kepada guru karena pendidikan dalam lingkungan keluarga merupakan pendidikan pertama bagi peserta didik dan sebagian besar dari kehidupan peserta didik adalah di dalam keluarga. Di lingkungan keluarga anak pertama kali mendapatkan pendidikan dan bimbingan, pada konteks ini, lingkungan keluarga mempunyai tugas sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sedangkan di sekolah sebagai pendidik guru tidak hanya dituntut untuk mentransfer ilmu pengetahuan saja, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral terhadap tingkah laku dan sikap peserta didik. Untuk itu diperlukan keselarasan antara guru dan orang tua dalam menanamkan nilai-nilai religius kepada peserta didik. Antara guru di lingkungan sekolah dan orang tua di lingkungan keluarga hendaknya memiliki peranan yang sama dalam hal memberikan bimbingan, memberikan pelatihan atau pembiasaan, memberikan suri tauladan dan nasehat, sehingga pembiasaan baik yang sudah ada di lingkungan keluarga dapat diamalkan di lingkungan sekolah dan sebaliknya pembiasaan baik yang sudah ada di lingkungan sekolah dapat diamalkan  di lingkungan keluarga.

            Zaman boleh berkembang dan bahkan menjadi suatu keharusan agar zaman selalu berkembang sebagai tanda bahwa manusia menggunakan akal yang telah Allah anugerahkan untuk memikirkan dan memanfaatkan fasilitas yang Allah sediakan untuk manusia, namun yang harus kita ingat bahwa hukum Allah tidak ditentukan oleh zaman, tidak akan sirna oleh perkembangan zaman, dan akan selalu berlaku hingga akhir zaman.

 

 PARADIGMA OLAHRAGA TRADISONAL SEMAKIN BERKEMBANG DI MASYARAKAT

Penulis : Muhammad Yusuf Ridhani, S.Pd.

 

Martapura - Olahraga sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, dalam perkembangannya olahraga menjadi rutinitas oleh sebagian orang yang mempunyai pemikiran bahwa didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, oleh karena itu olahraga menjadi satu hal penting dalam kelangsungan hidup seseorang maka sangat sulit kita temuai bahwa seseorang yang hidup itu tidak pernah melakukan olahraga, karena dalam berjalan juga termasuk dalam bagian olahraga.

Beberapa tahun belakangan olahraga yang seyogyanya sudah lama ada muncul sebagai kegiatan baru yang berkembang dimasyarakat khususnya pelajar yaitu olahraga tradisonal, bagaimana rekam jejak olahraga ini sebenarnya sudah ada sejak lama, olahraga tradisonal yang dulunya hanya diperlombakan di tingkat rukun tetangga kini menjadi olahraga yang bahkan dipertandingan di tingkat Provinsi mapun sekala Nasional.

(sumber foto : https://www.idntimes.com/sport/arena/jcnd/olahraga-tradisional-asli-indonesia-c1c2?page=all)

 

Dalam perkembangannya olahraga tradisonal sudah mulai diakui oleh praktisi olahraga itu sendiri karena pada prakteknya olahraga tradisonal menjadi wadah baru bagi para pelajar untuk mengembangkan potensi keterampilannya baik keterampilan secara individu maupun kelompok.

keterampilan individu menyangkut perkembangan komponen dari kebugararan jasamani sedangkan keterampilan kelompok menyangkut sosial dalam berolahraga yang sifatnya akan membentuk sikap dalam rohani individu tersebut. Paradigma olahraga tradisional muncul karena bermacam faktor diantaranya meningkatnya pengaruh dari pada informasi sosial media sehingga seseorang secara naluri ingin membuat sesuatu yang baru dengan menggunakan sosial media sehingga berbagai macam jenis olahraga makin dikenal dan menjadi salah satu pilihan tepat di hati masyarakat.

(sumber foto : https://www.idntimes.com/sport/arena/jcnd/olahraga-tradisional-asli-indonesia-c1c2?page=all)

Perkembangan olahraga tradisonal menjadikan pola baru dalam olahraga masyarakat sehingga pilihan untuk memberikan wadah baru masyarakat dalam berkegiatan menjadikan lebih luas, terlebih olahraga tradisonal menjadikan olahraga yang mudah ditemui di kalangan masyarakat. olahraga ini juga termasuk dalam olahraga rekreasi, olahraga ini menjadi olahraga hiburan yang tetap mempengaruhi unsur kebugaran jasmani dan rohani selain olahrga yang menciptakan kesenangan juga menuntut memiliki sikap disiplin, sportif dan lainnya.

Berkat olahraga tradisonal yang kian mudah ditemukan sehingga memacu perhatian praktisi olahraga lain untuk semakin mengembangkan potensi olahraga tradisonal ini, dalam prakteknya juga banyak ditemukan kendala diantaranya sulitnya sarana prasarana dan alat penunjang olahraga tersebut, oleh karena itu harus ada perhatian khusus bagi komite atau organisasi juga pemerintah terkait untuk dapat menemukan solusi sehingga sarana prasarana dan alat dapat mudah di temui.

     

 

 

M.Yusuf Ridhani, S.Pd. 2021

 

 

 

Paradigma pembelajaran abad 21 menekankan kepada kemampuan siswa untuk berpikir kritis, mampu menghubungkan ilmu dengan dunia nyata, menguasai teknologi informasi komunikasi, dan berkolaborasi. Pencapaian ketrampilan tersebut dapat dicapai dengan penerapan metode pembelajaran yang sesuai dari sisi penguasaan materi dan ketrampilan.

Proses pembelajaran yang mampu mengakomodir kemampuan berpikir kritis siswa tidak dapat dilakukan dengan proses pembelajaran satu arah. Pembelajaran satu arah, atau berpusat pada guru, akan membelenggu kekritisan siswa dalam menyikapi suatu materi ajar. Siswa menerima materi dari satu sumber, dengan kecenderungan menerima dan tidak dapat mengkritisi. Kemampuan berpikir kritis dibangun dengan mendalami materi dari sisi yang berbeda dan menyeluruh.

Kemampuan menghubungkan ilmu dengan dunia nyata dilakukan dengan mengajak siswa melihat kehidupan dalam dunia nyata. Memaknai setiap materi ajar terhadap penerapan dalam kehidupan penting untuk mendorong motivasi belajar siswa. Secara khusus pada dunia pendidikan dasar yang relatif masih berpikir konkrit, kemampuan guru menghubungkan setiap materi ajar dengan kehidupan nyata akan meningkatkan penguasaan materi oleh siswa. Menghubungkan materi dengan praktik sehari-hari dan kegunaannya dapat meningkatkan pengembangan potensi siswa.

Penguasaan teknologi informasi komunikasi menjadi hal yang harus dilakukan oleh semua guru pada semua mata pelajaran. Penguasaan TIK yang terjadi bukan dalam tataran pengetahuan, namun praktik pemanfaatannya. Metode pembelajaran yang dapat mengakomodir hal ini terkait dengan pemanfaatan sumber belajar yang variatif. Mulai dari sumber belajar konvensional sampai pemanfaatan sumber belajar digital. Siswa memanfaatkan sumber-sumber digital, baik yang offline maupun online. Membuat produk berbasis TIK, baik audio maupun audiovisual.

Kesempatan dan aktivitas belajar yang variatif tidak monoton. Metode pembelajaran disesuaikan dengan kompetensi yang hendak dicapai. Penguasaan satu kompetensi ditempuh dengan berbagai macam metode yang dapat mengakomodir gaya belajar siswa auditori, visual, dan kenestetik secara seimbang. Dengan demikian masing-masing siswa mendapatkan kesempatan belajar yang sama.

Pemanfaatan teknologi, khususnya tekonologi informasi komunikasi, memfasilitasi siswa mengikuti perkembangan teknologi, dan mendapatkan berbagai macam sumber dan media pembelajaran. Sumber belajar yang semakin variatif memungkinkan siswa mengeksplorasi materi ajar dengan berbagai macam pendekatan sesuai dengan gaya dan minat belajar siswa.

Pembelajaran berbasis projek atau masalah, menghubungkan siswa dengan masalah yang dihadapai dan yang dijumpai dalam kehidupam sehari-hari. Bertitik tolak dari masalah yang diinventarisis, dan diakhiri dengan strategi pemecahan masalah tersebut, siswa secara berkesinambungan mempelajari materi ajar dan kompetensi dengan terstruktur. Pada pembelajaran berbasis projek, pemecahan masalah dituangkan dalam produk nyata yang dihasilkan sebagai sebuah karya penciptaan siswa. Pada pembelajaran berbasis masalah/projek pembelajaran juga fokus pada penyelidikan/inkuiri dan inventigasi yang dilakukan oleh siswa.

Keterhubungan antar kurikulum (cross-curricular connections), atau kurikulum terintegrasi memungkinkan siswa menghubungkan antar materi dan kompetensi pembelajaran, dengan demikian pembelajaran dapat lebih bermakna, dan teridentifikasi manfaat mempelajari sesuatu. Pembelajaran ini didukung lingkungan pembelajaran kolaboratif, dapat memaksimalkan potensi siswa. Didukung dengan visualisasi tingkat tinggi dan penggunaan media visual dapat meningkatkan pemahaman siswa.

Perkembangan teknologi dewasa ini memaksa sebagian orang untuk menyesuaikan gaya hidup dengan teknologi yang pada hakikatnya memudahhkan manusia dalam melakukan beberapa hal. Namun, sebagian orang berpendapat bahwa datangnya hal baru tentu mendatangkan masalah baru. Perkembangan teknologi bagi sebagian orang menggiring manusia pada sifat malas, anti sosial, orientasi yang tidak terarah, kecanduan, memunculkan ide kejahatan yang lebih variative, serta penurunan kemampuan manusia pada beberapa hal, meskipun pada poin ini kemampuan manusia di bidang lain juga meningkat. Hal-hal yang berkenaan dengan perkembangan teknologi selalu bersifat paradoks. Maka tugas manusialah yang menentukan pemaksimalannya.

Perkembangan teknologi pada beberapa kondisi berdampak positif dengan semakin meluasnya penyebaran informasi dan pengetahuan yang mengaburkan batas ruang dan waktu sekaligus mengaburkan nilai-nilai dan norma yang dianut masyarakat. Perlu dipahami bahwa perkembangan teknologi yang sangat pesat berpengaruh secara signifikan terhadap individu maupun masyarakat memengaruhi aktivitas, metode, gaya hidup, cara berpikir. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi harus dimaksimalkan. Namun demikian, kemajuan teknologi perlu dikelola dengan baik, diperlukan kebijakan dan sikap disiplin dari setiap individu. Penggunaan teknologi sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan dapat membantu mengontrol pengaruh negatif teknologi bagi manusia dari aspek sosial maupun aspek kesehatan.

Pemanfaatan teknologi pada bidang komunikasi dewasa ini merupakan suatu lompatan besar peradaban yang pada akhirnya menciptakan demokrasi pengetahuan. Setiap indivu dapat terkoneksi dengan mudah melalui internet. Orang-orang mulai menggunakan metode baru dalam komunikasi. Pengunaannya oleh anak-anak tentu perlu mendapat perhatian yang lebih dari para orang tua. Pendampingan dan pengawasan dari orang tua perlu dimaksimalkan agar setiap anak tidak gagap teknologi tetapi juga tidak dikuasai oleh teknologi.

Orang tua sebagai pendamping dan pengawas anak-anak mereka dalam menggunakan teknologi, dalam hal ini gawai, perlu memiliki sikap yang bijaksana dalam penerapan pendampingan dan pengawasan terhadap penggunaan teknologi oleh anak mereka. World Health Organization (WHO) sangat menyarankan bahwa teruntuk anak-anak, lama waktu menatap layar tidak boleh lebih dari 1 jam, kita sebagai orang tua yang sayang kepada anaknya harus meluangkan waktu untuk anak agar melakukan aktivitas lain selain gadget, seperti menggambar, bermain sepeda, berenang, beribadah, mengaji dan lain sebagainya.
Era revolusi industri 4.0 digadang-gadang menjadi perubahan paling massif dalam peradaban manusia. Revolusi ini mengubah berbagai cara, metode, dan sistem yang sebelumnya telah ditetapkan manusia mengikuti teknologi. Perusahaan-perusahaan besar bidang teknologi mulai meraup keuntungan besar pada era ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan dan perkembangan teknologi telah berlangsung secara memyeluruh.

Pengaruh besar teknologi dalam hal ini positif salah satunya pada bidang pendidikan. Revolusi pendidikan yang dikuatkan dengan perkembangan pesat teknologi memicu perubahan besar pendidikan, karena itu hal ini boleh disebut sebagai revolusi. Revolusi pendidikan, seperti teknologi yang menjadi medianya memiliki sifat paradoks.

Penggunaan teknologi secara positif terbukti dapat meningkatkan minat belajar anak dengan tampilan multimedia yang menarik sehingga menghindarkan rasa jenuh pada kegiatan belajar mengajar. Namun, hal ini belum benar-benar merata diterapkan pada semua lini pendidikan. Oleh karena itu, perlu ada dukungan dari berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah, agar teknologi yang telah ada dapat dikembangkan dan bermanfaat dalam mendukung revolusi pendidikan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa jika kita membicarakan pendidikan di Indonesia, banyak hal yang perlu dibenahi, persoalan geografis dan lambatnya pemerataan pembangunan menjadi faktor yang mengakibatkan pendidikan di Indonesia secara merata tidak dapat mengakomodir tuntutan zaman. Beberapa daerah di Indonesia terkasih masih terbatas dalam mengakses teknologi, hal ini bukan tanpa sebab. Pemerataan pembangunan tidak sampai pada daerah-daerah tertentu di Indonesia, sehingga menyebabkan terjadinya perlambatan perkembangan. Namun, saya yakin pemerintah sedang berusaha untuk menuntaskan persoalan ini.

Maret 2020, corona virus disease 2019 atau Covid-19 dikabarkan memasuk Indonesia. Muncul dalam berbagai kontroversi yang menyita perhatian. Pro dan kontra mengenai virus ini memunculkan berbagai spekulasi mengenai fenomena ini, sebagain percaya dan sebagian tidak. Terlepas dari kontroversi virus ini, covid-19 turut berdampak dalam percepatan penerapan teknologi dalam dunia pendidikan. Pendidikan dipaksa untuk menggunakan teknologi dalam keterbatasan dan protocol kesehatan. Guru dan peserta didik mau tidak mau dipaksa menggunakan teknologi yang mungkin sebelumnya belum pernah disentuh, demi memenuhi kewajiban.
Di sisi lain, covid-19 memberi dorongan kuat bagi setiap penggiat pendidikan untuk memaksimalkan penggunaan teknologi yang mendorong revolusi pendidikan secara lebih menyeluruh. Meksipun demikian, hal ini tidak berlaku pada semua daerah di Indonesia. Maka, suka tidak suka kita perlu mengakui bahwa pandemi ini memberi kita banyak hal. Dia mengambil banyak hal sekaligus memberi banyak hal.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Artikel ini dibuat atas inisiatif Jihaduddin Akbar secara kolaboratif oleh siswa-siswa SMAN 1 Martapura: Gusti Galih Afria Soekma Iman, Rahmadaniah, Aditya Maulana, Muhammad Sulaiman Effendy, Zainah, Nur Amalia Fitri, Nur Nasywani, Rena Rizki Ananda, Nur Syifa Azra, Anna Fithriyana Nurhidayati, Siti Aisyah Az-Zahro, Reffiga Agustian, Syekh Muhammad Ramadani, Muhammad Syahdan Ridhani, Nazwa Amalia, Amalia Agil, Victorio Valentino, Siti Nazwa Natzriah, Aya Shofia, Irham Hidayatullah Sahrinanoor, Halisa Nurhadiya, Ulul Azmie, Nabila, Tajmila, Shofiana Shofaa Salsabila, Novyananda Aulya Zahra, Nur Hikmah, Mitha Nur Sabila, Alvina Rahmi, Fatia Azizah, Iliya Rahman, Annisa Nur Halizah, Ratna Sari, Nazla, Gusti Putri Yuli Yana, Getsya Ajizah, Nursyfa, Siti Azizaturrahman, Intan Maharani, Nurdiasari, Siti Zahra Hayati, Muhammad Hasbi Assidiqi, Nabila Aziza, Ahmad Sarpuji, Eka Amellya Putri. 

Diedit dan disunting oleh Jihaduddin Akbar

Pembelajaran Abad ke-21
I adapted this from an original video found here: http://youtu.be/OTIBDR4Dn2g. The original presentation was created as a summary of the ASB Unplugged Conference in Mumbai, India 2010. I wanted to add more multimedia and make it more visual as well as adjust a couple of the ideas.
Pembelajaran Abad ke-21

00:09:28
Views: 773108
Pembelajaran Abad ke-21

Youtube Smama

00:31:06
Views: 144
Youtube Smama

Youtube Smama

00:24:02
Views: 123
Youtube Smama

Youtube Smama

00:01:26
Views: 34
Youtube Smama

Youtube Smama

00:05:13
Views: 96
Youtube Smama

GALERI VIDEO SMAMA

 

 

SMAMA
Tayang Ulang Jakarta Osoji Club. Mohon ijin kepada JOC, Jakarta Osoji Club. Video ini sangat menginspirasi kami, khususnya siwa kami SMAN 1 Martapura. Kami mengunduhnya dan sering menayangkannya kepada siswa kami untuk motivasi dan inspirasi. Sebenarnya kami mencoba mencari tayangan/video ini di youtube, tetapi tidak menemukannya lagi, jadi kami mohon
SMAMA

00:19:51
Views: 437
SMAMA

SMAMA

00:05:39
Views: 926
SMAMA

SMAMA

00:11:59
Views: 6853
SMAMA

SMAMA

00:05:00
Views: 2313
SMAMA

 

Membimbing